Apasih MATEMATIKA DISKRIT Itu?
Matematika diskrit atau diskret adalah
cabang matematika yang membahas segala sesuatu yang bersifat diskrit. Diskrit
disini artinya tidak saling berhubungan (lawan dari kontinyu). Objek yang
dibahas dalam Matematika Diskrit - seperti bilangan bulat, graf, atau kalimat
logika - tidak berubah secara kontinyu, namun memiliki nilai yang tertentu dan
terpisah. Beberapa hal yang dibahas dalam matematika ini adalah teori himpunan, teori
kombinatorial, permutasi, relasi, fungsi,
rekursif, teori graf, dan lain-lain.
Matematika diskrit merupakan mata kuliah utama dan dasar untuk bidang ilmu komputer atau informatika.
Matematika Diskrit juga mempelajari Fungsi, Gabungan, Inversi, dan Khusus.
1. Fungsi
Fungsi dalam istilah matematika adalah
pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (dinamakan
sebagai domain) kepada anggota himpunan yang
lain (dinamakan sebagai kodomain). Istilah ini berbeda pengertiannya
dengan kata yang sama yang dipakai sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi dengan baik.” Konsep fungsi
adalah salah satu konsep dasar dari matematika dan
setiap ilmu kuantitatif. Istilah "fungsi",
"pemetaan", "peta", "transformasi",
dan "operator" biasanya dipakai secara sinonim.
Anggota
himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja (kata, orang, atau objek lain),
namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika seperti bilangan riil. Contoh sebuah fungsi dengan
domain dan kodomain himpunan bilangan riil adalah y=f(2x), yang
menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil lain yang dua kali lebih
besar. Dalam hal ini kita dapat menulis f(5)=10.
2. Gabungan
Gabungan dalam teori himpunan merupakan operasi penggabungan dua himpunan, sehingga menghasilkan
himpunan baru yang berisi anggota-anggota kedua himpunan awal. Operasi
penggabungan himpunan (union dalam bahasa Inggris) dilambangkan dengan tanda.
Anggota-anggota adalah semua anggota baik yang ada di A maupun
yang ada di B. Anggota yang sama hanya ditulis satu kali. Apabila dituliskan
dalam notasi matematika, definisi tersebut adalah
Contoh :
maka
3. Fungsi Invers
Apabila fungsi dari himpunan A ke B dinyatakan dengan f, maka invers dari fungsi f merupakan sebuah relasi dari himpunan A ke B. Sehingga, fungsi invers dari f : A -> B adalah f-1: B -> A. dapat disimpulkan bahwa daerah hasil dari f-1(x) merupakan daerah asal bagi f(x) begitupun sebaliknya.
Cara menenukan fungsi invers bila fungsi f(x) telah diketahui:
Pertama
Ubah persamaan y = f (x) menjadi bentuk x sebagai fungsi dari y
Kedua
Hasil perubahan bentuk x sebagai fungsi y itu dinamakan sebagai f-1(y)
Ketiga
Ubah y menjadi x [f-1(y) menjadi f-1(x)]
Contoh Soal:
4. Fungsi Khusus
Fungsi khusus terbagi menjadi 4 fungsi, yaitu Fungsi Floor dan Ceiling, Fungsi Modulo, Fungsi Faktorial, dan fungsi Eksponen dan Logaritmik.
- Fungsi Floor dan Ceiling
a. Fungsi Floor (Batas Bawah)
Batas bawah dari x adalah bilangan bulat terbesar yang kecil atau sama dengan x.
Batas bawah dari x adalah bilangan bulat terbesar yang kecil atau sama dengan x.
Notasi :
ë û
Contoh: ë8.3û = 8
ë-8.7û = 9
Batas atas dari x adalah bilangan bulat terkecil yang besar atau sama dengan x.
Notasi :
é ù
Contoh :
é6ù =
6 é-11.3ù = -11
- Fungsi Modulo
Jika x adalah bilangan bulat tak negatif dan y adalah bilangan bulat
positif, didefinisikan xmod y sebagai sisa jika x dibagi y.
Contoh :
1. 6 mod 2 = 0
2. 5 mod 1 = 0
3. 8 mod 12 = 8
- Fungsi Faktorial
Untuk sembarang bilangan bulat tidak negatif n. Dilambangkan dengan bilangan : n!
Contoh:
0! = 1
1! = 1
5! = 1x2x3x4x5 = 5x4x3x2x1 = 120
- Fungsi Eksponensial dan Logaritmik.
a. Fungsi Eksponensial
Berbentuk:
1 , n = 0
Komentar
Posting Komentar